Rabu, 29 Juli 2015

Resensi Buku Totto Chan




Judul buku : Totto Chan
Penulis : Tetsuko Kuroyanagi
Tahun buku : 1981
Penerbit : Kodansha Publisher
Tebal buku: 281 hlm

Buku ini menceritakan tentang seorang gadis kecil yang bernama Tetsuko namun mama Tetsuko memanggilnya dengan sebutan Totto Chan. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya dan seekor anjing yang bernama Rocky. Cerita dalam buku ini berdasarkan kisah nyata perjalanan hidup Totto Chan. Pertemuannya dengan pak Kepala Sekolah Sosaku Kobayashi mengantarnya untuk menemukan “watak baik” dalam dirinya.

Kisah ini diawali dengan Totto Chan yang dikeluarkan dari sekolah dasar. Padalah waktu itu dia masih duduk di bangku kelas 1. Alasan Totto dikeluarkan sangat sederhana bahwa guru yang mengajarnya tidak tahan lagi dengan perilaku berekpresinya. Misalnya Totto pernah berdiri di samping jendela ruang kelasnya selama jam pelajaran. Wajahnya menghadap ke luar ruangan. Ketika ditanya dia sedang apa, dia menjawab bahwa dia sedang menunggu para pemusik jalanan. Tidak hanya satu, setiap pemusik jalanan yang melintas di depan jendelanya dia langsung meminta kepada mereka untuk memainkan lagu. Ketika ditegur, Totto hanya menjawab “kan sayang bila mereka dibiarkan lewat begitu saja”.  Totto juga sering mengatakan “Kau sedang apa” pada saat jam pelajaran ketika ditanya dia bertanya kepada siapa. Dia blang dia sedang bertanya kepada burung-burung yang sedang terbang, tupai yang sedang berteduh di pohon di dekat gerbang sekolah. Hal-hal tersebutlah yang membuat guru di sekolah Totto merasa tidak bisa tahan lagi dengan perilakunya tsb. Totto Chan, anak yang mempunyai daya khayal yang tinggi. Dia juga sangat menyukai hal yang baru. Totto chan pernah meminta kepada petugas penggumpul karcis kereta api agar diperbolehnya menyimpan satu karcis kereta. Namun hal ini tidak diperbolehkan.

Di sekolah barunya, Tomoe Gakuen. Totto Chan banyak menemukan hal menarik yang tidak akan terdapat pada sekolah lain. Gerbang sekolah Tomoe terbuat dari dua batang kayu yang masih ditumbuhi ranting dan daun. Ruang kelasnya pun bukan bangunan dari batu bata namun menggunakan enam gerbong kereta api yang sudah tidak terpakai.  Di Tomoe Gakuen lah, dia bertemu Sosaku Kobayashi. Pertama kali bertemu dengannya, Totto Chan merasa aman, hangat, dan senang. Belum pernah ia menemui orang yang mau mendengarkan cerita dia berjam-jam tanpa merasa bosan.

Dengan tutur kata yang sederhana, Tetsuko mengajak pembacanya untuk mengikuti betapa serunya hal-hal yang Totto Chan kerjakan. Di buku ini juga diceritakan bahwa orang dewasa setidaknya bisa mendengarkan apa yang anak-anak mereka katakan. Bila anak-anak terlalu berlebihan dalam mengekspresikan dirinya bukan berarti dia anak yang mempunyai perilaku payah. Sekolah sebagai salah satu sarana belajar anak tidaklah harus mengekang murid-muridnya dengan ketentuan pengajaran yang ada. Di sekolah Tomoe ini, tidak seperti sekolah lainnya yang setiap jam pelajaran diisi oleh satu mata pelajaran. Di awal mata pelajaran, guru akan membuat daftar semua soal dan pertanyaan mengenai hal-hal yang akan diajarkan hari itu. Kemudian anak-anak diperbolehkan memilih mata pelajaran yang disukainya. Sangat menyenangkan bila memulai hari dengan sesuatu yang menyenangkan. Dengan metode pengajaran seperti ini guru-guru dapat melihat minat yang dimiliki anak didiknya termasuk cara berpikir dan karakternya.

Selanjutnya dalam buku ini digambarkan peristiwa-peristiwa yang dialami Totto Chan, teman-temannya, pelajaran-pelajaran yang diterima seperti kegiatan piknik bersama, makan siang bersama, berkemah, pergi mengunjungi kuil, menyiapkan lagu untuk sekolah Tomoe. 

Metode pendidikan yang diterapkan oleh Sosaku Kobayashi kepada anak didiknya adalah menemukan watak baik di setiap anak dan mengarahkannya. Karena pada dasarnya, setiap anak dilahirkan dengan watak baik, yang dengan mudah bisa rusak karena lingkungan mereka atau karena pengaruh buruk orang dewasa.

Lalu kisah Totto Chan tutup dengan musnahnya sekolah Tomoe dimakan api karena serangan bom di Tokyo tahun 1945. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar