Rabu, 29 Juli 2015

Resensi buku: Perempuan



Judul buku : Perempuan
Penulis : M. Quraish Shihab
Tahun buku : 2005
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit : Lentera Hati
Tebal buku: 462 + xviii hlm.

Perempuan. Allah SWT menciptakan perempuan untuk berpasangan dengan lelaki karena Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang ada di semesta ini berpasang-pasangan. Dengan berpasangan tidak harus selalu mengandung makna persamaan namun sekaligus bisa mengandung makna perbedaan. Perempuan dan lelaki keduanya adalah manusia namun berdasarkan fakta sejarah penghormatan terhadap lelaki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Lelaki diberi penghormatan lebih tinggi karena lelaki dianggap lebih kuat, lebih produktif, dan lebih potensial. Hal ini bisa terjadi diakibatkan oleh budaya serta pandangan agama dan kepercayaan di masyarakat dan agama seringkali dijadikan dalih untuk pandangan negatif tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul “Perempuan”, penulis mencoba mengajak para pembaca untuk memahami potensi perempuan, karena mengabaikan perempuan berarti mengabaikan separuh potensi dari masyarakat, dan melecehkan perempuan berarti melecehkan seluruh manusia karena tidak seorang manusia pun, yang tidak lahir melalui perempuan kecuali Adam dan Hawa as selain itu pula dapat menempatkan perempuan pada tempat yang semestinya, yaitu pada tempat yang sesuai dengan kodrat yang direntangkan Tuhan untuknya. Pembahasan yang diangkat didasarkan pada pengalaman penulis dalam mengikuti perkembangan dan diskursus mengenai perempuan, misalnya saja mengenai perbedaan lelaki dan perempuan baik dari segi fisik, perilaku maupun dari segi psikologi, bias pandangan lama terhadap perempuan, perempuan dan kecantikan, perempuan dan cinta, harakat dan kemandirian perempuan, bias cendikiawan kontemporer, kepemimpinan perempuan, perempuan dan politik, perempuan dan aneka aktivitas, perempuan dan olah raga, perempuan dan seni suara, perempuan dan eksploitasi, dan lain-lain. Penjelasan yang diberikan tidak hanya merujuk pada satu sumber atau pendapat, namun membandingkannya dari beberapa sumber atau pendapat.
Al Quran, Hadits, riwayat para sahabat nabi, hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi, filsafat, sejarawan serta bidang keilmuan lainnya menjadi sumber referensi penulis dalam menjabarkan maksud tulisanya. Misalnya saja ambil contoh, salah satu pendapat mengenai asal kejadian manusia. “saling memesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok” (H.R Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi melalui Abu Hurairah). Dalam kalimat ini penulis menjelaskan bahwa hadits ini tidak boleh dipahami secara harafiah, maksud sebenarnya dari hadist ini adalah untuk memperingatkan lelaki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana karena ada sifat dan kecenderungan mereka yang tidak sama dengan lelaki. Yang bila tidak disadari akan dapat mengantarkan kaum lelaki untuk berperilaku tidak wajar. Siapapun tidak mampu mengubah kodrat termasuk kodrat perempuan.
Pada masa kini ketika hak-hak perempuan telah diakui, antara lain hak memperoleh pendidikan, hak mendapatkan pekerjaan, hak berpolitik, hak mengungkapkan pendapat, hak memilih pasangan hidup, dan hak lainnya maka perempuan dapat bangkit menuliskan sejarahnya tanpa didikte oleh lelaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar