Judul buku : Perempuan
Penulis : M. Quraish Shihab
Tahun buku : 2005
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit : Lentera Hati
Tebal buku: 462 + xviii hlm.
Perempuan. Allah SWT menciptakan
perempuan untuk berpasangan dengan lelaki karena Allah SWT menciptakan segala
sesuatu yang ada di semesta ini berpasang-pasangan. Dengan berpasangan tidak
harus selalu mengandung makna persamaan namun sekaligus bisa mengandung makna
perbedaan. Perempuan dan lelaki keduanya adalah manusia namun berdasarkan fakta
sejarah penghormatan terhadap lelaki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Lelaki
diberi penghormatan lebih tinggi karena lelaki dianggap lebih kuat, lebih
produktif, dan lebih potensial. Hal ini bisa terjadi diakibatkan oleh budaya
serta pandangan agama dan kepercayaan di masyarakat dan agama seringkali
dijadikan dalih untuk pandangan negatif tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul “Perempuan”,
penulis mencoba mengajak para pembaca untuk memahami potensi perempuan, karena
mengabaikan perempuan berarti mengabaikan separuh potensi dari masyarakat, dan melecehkan
perempuan berarti melecehkan seluruh manusia karena tidak seorang manusia pun,
yang tidak lahir melalui perempuan kecuali Adam dan Hawa as selain itu pula
dapat menempatkan perempuan pada tempat yang semestinya, yaitu pada tempat yang
sesuai dengan kodrat yang direntangkan Tuhan untuknya. Pembahasan yang diangkat
didasarkan pada pengalaman penulis dalam mengikuti perkembangan dan diskursus
mengenai perempuan, misalnya saja mengenai perbedaan lelaki dan perempuan baik
dari segi fisik, perilaku maupun dari segi psikologi, bias pandangan lama
terhadap perempuan, perempuan dan kecantikan, perempuan dan cinta, harakat dan
kemandirian perempuan, bias cendikiawan kontemporer, kepemimpinan perempuan, perempuan
dan politik, perempuan dan aneka aktivitas, perempuan dan olah raga, perempuan
dan seni suara, perempuan dan eksploitasi, dan lain-lain. Penjelasan yang
diberikan tidak hanya merujuk pada satu sumber atau pendapat, namun
membandingkannya dari beberapa sumber atau pendapat.
Al Quran, Hadits, riwayat para
sahabat nabi, hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi, filsafat, sejarawan
serta bidang keilmuan lainnya menjadi sumber referensi penulis dalam
menjabarkan maksud tulisanya. Misalnya saja ambil contoh, salah satu pendapat
mengenai asal kejadian manusia. “saling memesanlah untuk berbuat baik kepada
perempuan karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok” (H.R
Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi melalui Abu Hurairah). Dalam kalimat ini
penulis menjelaskan bahwa hadits ini tidak boleh dipahami secara harafiah,
maksud sebenarnya dari hadist ini adalah untuk memperingatkan lelaki agar menghadapi
perempuan dengan bijaksana karena ada sifat dan kecenderungan mereka yang tidak
sama dengan lelaki. Yang bila tidak disadari akan dapat mengantarkan kaum
lelaki untuk berperilaku tidak wajar. Siapapun tidak mampu mengubah kodrat
termasuk kodrat perempuan.
Pada masa kini ketika hak-hak
perempuan telah diakui, antara lain hak memperoleh pendidikan, hak mendapatkan
pekerjaan, hak berpolitik, hak mengungkapkan pendapat, hak memilih pasangan
hidup, dan hak lainnya maka perempuan dapat bangkit menuliskan sejarahnya tanpa
didikte oleh lelaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar